Kamis, 14 April 2011

Perusahaan jasa dan perusahaan dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya.
Perusahaan – perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir. Adapun ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut :
1.      Kegiatan usahanya melakukan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa melakukan proses produksi (mengolah/mengubah bentuk)
2.      Pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang dagang
3.      Harga pokok barang yang dijual adalah : Nilai persedian awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
4.      Laba kotor diperoleh dari : Penjualan bersih – Harga pokok barang yang dijual.
Perusahaan jasa merupakan salah satu jenis khusus bidang usaha yang kegiatannya adalah menjual jasa kepada para konsumen. seperti misalnya hotel, biro perjalanan, kantor konsultan dan perusahaan yang bergerak dalam bidang perbengkelan.
Apa perbedaan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa? Bila ditinjau dari
kegiatannya, maka perusahaan jasa kegiatan pokoknya adalah menjual jasa kepada pihak-
pihak yang memerlukan dengan mengeluarkan pengorbanan dalam bentuk jasa untuk
tujuan memperoleh laba atau keuntungan yang ditetapkan. Seperti perusahaan jasa
angkutan umum mikrolet, bus kota, atau perusahaan jasa salon kencantikan dan lainnya.
Sedangkan perusahaan dagang kegiatan pokok usahanya adalah melakukan transaksi
pembelian barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk
barang tersebut lebih dahulu. Kalau terjadi pengolahan maka pengolahan itu biasanya
terbatas pada pengepakan atau pengemasan supaya barang tersebut menjadi lebih
menarik.
Perusahaan dapat pula dibedakan menjadi pedagang besar, menengah, dan pedagang
kecil. Pedagang besar biasa membeli barang dagang langsung dari pabrik penghasil
barang. Sedangkan pedagang kecil ( retailer) membeli barang dari pedagang besar untuk
dijual kepada konsumen dengan harga eceran.
Dalam perusahaan dagang ini ada 2 jenis yaitu yang menggunakan metode periodikal/fisikal dan metode perfectual. Lalu apa bedanya? Bedanya adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan dagang metode periodikal yaitu pada saat terjadi transaksi pembelian atau penjualan barang tidak mempengaruhi stok barang yang tersedia. Kekurangan dari metode ini adalah tidak bisa menunjukkan berapa persediaan barang yang masih ada setiap saat, tapi harus menunggu akhir periode dengan melakukan cek fisik secara langsung. Namun kelebihannya pencatatannya lebih cepat daripada menggunakan metode perfectual.
2. Perusahaan dagang metode perfectual yaitu pada saat terjadi pembelian dan penjualan barang langsung mempengaruhi stok barang yang tersedia dan harga pokoknya juga langsung diperhitungkan. Untuk metode ini jenis barangnya langsung di buatkan daftarnya lengkap dengan harga masing-masing barang. Sehingga pada akhir periode tidak perlu adanya penyesuaian, karena stok barang langsung diketahui saat terjadi pembelian maupun penjualan barang.

Senin, 11 April 2011

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA SUBSTITUTION EFFECT HICKS DAN SUBSTITUTION EFFECT SLUTSKY DALAM TEORI KONSUMEN.


Kita telah mengetahui bahwa perubahan harga suatu barang bertendensi menimbulkan perubahan jumlah barang tersebut yang di minta oleh konsumen. Kalau kita teliti lebih lanjut kita akan menemukan bahwa perubahan jumlah barang yang diminta tersebut merupakan akibat bekerjanya dua macam pengaruh yaitu Pengaruh Pendapatan yang biasa juga disebut Income Effect dan Pengaruh Substitusi yang biasa juga disebut Substitution Effect.
Misalnya saja harga barang Z menurun dengan tidak berubahnya pendapatan nominal berarti pendapatan nyata meningkat. Meningkatnya pendapatan nyata ini mengakibatkan berubahnya jumlah barang Z yang dibeli. Perubahan jumlah barang Z yang di minta sebagai akibat berubahnya pendapatan nyata tersebut. Itulah yang kita sebut sebagai pengaruh pendapatan atau income effect. Untuk barang normal, pengaruh pendapatan sejalan dengan perubahan pendapatan nyata. Dalam arti meningkatnya pendapatan nyata mengakibatkan meningkatnya jumlah yang diminta. Sedangkan inferior arah perubahan jumlah yang diminta meningkatnya pendapatan nyata mengakibatkan menurunnya jumlah barang inferior yang diminta.
Di samping menurunnya harga barang Z, mempunyai makna meningkatnya pendapatannyata konsumen. juga mempunyai makna mennurunnya harga relatif barang Z. dalam arti bahwa, dibandingkan dengan sebelumnya harga barang Z menjadi lebih murah barang Z, barang Z menjadi lebh menarik. Sebagian barang Y di substitusi atau diganti dengan barang Z. oleh karenanya, jumlah barang Z yang diminta meningkat. Perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat berubahnya harga relatif pada tingkat pendapatan nyata yang tetap, inilah yang kita sebut pengaruh substitusi atau substitution effect.
Penjumlahan substitution effect dengan income effect merupakan apa yang kita sebut total price effect, yang biasa juga disebut total effect atau pengaruh total perubahan harga. Dari kedua unsure tersebut, pengaruh substitusi tidak banyak menimbulkan masalah. Akan tetappi unsure pengaruh pendapatan terdapat dua macam interpretasi, yaitu interpretasi J.R.HICKS dan interpretasi E.SLUTSKY. pendekatan yang mendasari pada kedua interpretasi tersebut berturut-turut di uraikan di bawah ini : 
Pendekatan Hicks
J.R. Hicks memandang bahwa berubahnya kombinasi konsumsi tidak dapat ditafsirkan sebagai perubahan pendapatan nyata selama perubahan tersebut disepanjang kurva tak-acuh yang sama. Pendapatan ini kiranya mudah difahami mengingat bahwa kombinasi konsumsi disepanjang kurva tak-acuh memberikan tingkat kepuasan yang sah. Adalah beralasan apabila tingkat kepuasan yang sama ditafsirkan sebagai samanya pendapatan nyata konsumen.


PENDEKATAN SLUTSKY
            E. Slutsky memberikan pengertian yang berbeda terhadap apa yang disebut pendapatan nyata. Ia memandang bahwa pendapatan nyata tidak berubah apabila konsumen mengunakan kombinasi komsumsi seperti sebelum adanya perubahan, terlepas dari persoalan apkah dengan adanya perubahan harga barang Z kombinasi tersebut masih merupakan titik ekulibrium konsumen ataukah tidak. Dengan mengunakan tafsiran tersebut selusky mencoba memecah pengaruh harga menjadi dua pengaruh yaitu pengaruh pendapatan dan pengaruh subtitusi.

Perbedaan antara pendekatan Hicks dan Slutsky:
a. Mengenai pengaruh subsitusi :
Hicks : 
Berupa perubahan konsumsi barang dari titik equilibrium konsumen yang lama ke titik ekuilibrium konsumen dengan harga barang yang baru pada kurva tak-acuh yang sama
Slutsky : 
perubahan konsumsi barang dari titik ekuilibrium konsumen yang lama ke titik ekuilibrium konsumen yang baru yang merupakan titik singgung garis anggaran dengan harga relative yang baru yang melalui titik ekuilibrium konsumsi sebelum ada perubahan harga barang z.
b.Mengenai pengukuran pemecahannya ke dalam substitution effect dan income effect 
Hicks :  
Hicks menggunakan konsepsi pendapatan nyata dalam artian pendapatan nyata yang sebenarnya
Slutsky :
Slutsky tersebut biasa disebut pendapatan nyata yang nampak.
 c. Mengenai daya konsumsi konsumen:
Hicks :
memberikan konsumen cukup uang untuk kembali ke kurva insifferen awalnya (
membuat utilitas konstan daripada menjaga daya beli konstan.)
Slutsky : 
memberikan konsumen kecukupan uang untuk kembali pada tingkat konsumsi awalnya.
d. Mengenai pendapatan rill.
Hicks : terjadi perubahan pendapatan nyata.
Slutsky : pendapatan nyata tidak berubah.


Konsepsi pendapatan nyata yang mendasari pendekatan Hicks dianggap lebih tepat, karena menggunakan konsepsi pendapatan nyata dalam artian pendapatan nyata yang sebenarnya,sedangkan konsepsi pendapatan nyata yang mendasari pendekatan Slutsky meskipun kurang tepat tetapi sangat mudah untuk dipergunakan dalam studi empiric, pendapatan nyata yang di kemukakan Slutsky biasa di sebut pendapatan nyata yang tampak.
Persamaan pada kedua pendekatan ini (pendekatan Hicks dan Slutsky) adalah :
Pada hasil pengukuran total price effect akan tetap sama tidak tergantung kepada macam pendekatan yang kita pakai.