Pada blog saya kali ini, saya akan membahas tentang
Manajemen Risiko (Management risk)... Sebelum membahas lebih lanjut tentang
manajemen risiko, kita harus tahu dulu apa itu manajemen risiko. Hmmm... ada
beberapa para ahli yang memberikan pendapatnya tentang pengertian manajemen risiko.
Menurut Smith (1990)
Manajemen Risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi,
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan
penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan
atau kerugian pada perusahaan tersebut. Sedangkan Menurut Australia/New
Zealand Standards (1999), Manajemen
risiko merupakan suatu proses yang logis dan sistematis dalam
mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, dan
mengkomunikasikan risiko yang berhubungan dengan segala aktivitas, fungsi atau
proses dengan tujuan perusahaan mampu meminimasi kerugian dan memaksimumkan
kesempatan. Jadi, Manajemen risiko
adalah suatu pendekatan terstruktur / metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk : Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi
risiko dengan menggunakan pemberdayaan / pengelolaan sumberdaya.
Dalam
perkembangannya risiko – risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi
menjadi :
- Risiko Operasional oleh Basel II didefinisikan sebagai suatu risiko kerugian yang disebabkan karena tak berjalannya atau gagalnya proses internal, manusia dan sistem, serta oleh peristiwa eksternal.
- Risiko Hazard (bahaya) adalah sesuatu yang dapat menyebabkan cedera pada manusia atau kerusakan pada alat atau lingkungan.
- Risiko Finansial adalah segala macam risiko yang berkaitan dengan keuangan, biasanya diperbandingkan dengan risiko non keuangan, seperti risiko operasional. Jenis risiko keuangan misalnya adalah risiko nilai tukar, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas.
- Risiko Strategik adalah sebagai risiko yang di akibatkan penetapan strategi serta implementasi dari strategi tersebut yang keliru atau kurang memadai karena tidak sesuai dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko
Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).
Proses Manajemen Risiko, adalah sebagai berikut :
- identifikasi risiko,
- penilaian risiko,
- mitigas,
- monitoring, dan
- evaluasi.
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
- Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif kadang - kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis (business risk).
- Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa - apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran. Risiko murni kadang – kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan (insurable risk ).
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah
kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat
kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
Sumber
risiko adalah sebagai berikut :
- Risiko Sosial
Sumber pertama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang
menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan
kita. Contohnya: Dengan berkembangnya toko-toko swalayan, maka tokowan
menghadapi risiko besarnya pencurian (shoplifting). Akan tetapi tidak semua
pencuri itu adalah orang luar melainan juga penggelapan dan penyalahgunaan oleh
pegawainya sendiri.
- Risiko Fisik
Ada banyak risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan
lainnya disebabkan kesalahan manusia. Contohnya antara lain:
Kebakaran, kebakaran adalah penyebab
utama cidera, kematian dan kerusakan harta.
Tanah longsor, telah umum menjadi
sumber kerusakan harta. Semakin padatnya daerah kota maka semakin banyak rumah
dibangun diatas tanah yang labil.
- Risiko Ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi.contoh - contoh
risiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi local, dan ketidakstabilan perusahaan
individu, dan sebagainya.
Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen risiko antara lain (Mok et al., 1996). Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah - masalah yang rumit.
Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen risiko antara lain (Mok et al., 1996). Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah - masalah yang rumit.
- Memudahkan estimasi biaya.
- Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang benar.
- Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
- Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
- Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
- Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
- Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Referensi :