Sabtu, 10 November 2012

Manajemen Risiko

Pada blog saya kali ini, saya akan membahas tentang Manajemen Risiko (Management risk)... Sebelum membahas lebih lanjut tentang manajemen risiko, kita harus tahu dulu apa itu manajemen risiko. Hmmm... ada beberapa para ahli yang memberikan pendapatnya tentang pengertian manajemen risiko. Menurut Smith (1990) Manajemen Risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut. Sedangkan Menurut Australia/New Zealand Standards (1999), Manajemen risiko merupakan suatu proses yang logis dan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, dan mengkomunikasikan risiko yang berhubungan dengan segala aktivitas, fungsi atau proses dengan tujuan perusahaan mampu meminimasi kerugian dan memaksimumkan kesempatan. Jadi, Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur / metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk : Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan / pengelolaan sumberdaya.
Dalam perkembangannya risiko – risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi :
  • Risiko Operasional oleh Basel II didefinisikan sebagai suatu risiko kerugian yang disebabkan karena tak berjalannya atau gagalnya proses internal, manusia dan sistem, serta oleh peristiwa eksternal.
  • Risiko Hazard (bahaya) adalah sesuatu yang dapat menyebabkan cedera pada manusia atau kerusakan pada alat atau lingkungan.
  • Risiko Finansial adalah segala macam risiko yang berkaitan dengan keuangan, biasanya diperbandingkan dengan risiko non keuangan, seperti risiko operasional. Jenis risiko keuangan misalnya adalah risiko nilai tukar, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas.
  • Risiko Strategik adalah sebagai risiko yang di akibatkan penetapan strategi serta implementasi dari strategi tersebut yang keliru atau kurang memadai karena tidak sesuai dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).
Proses Manajemen Risiko, adalah sebagai berikut :
  1. identifikasi risiko, 
  2. penilaian risiko, 
  3. mitigas, 
  4. monitoring, dan 
  5. evaluasi.
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
  • Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif kadang - kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis (business risk).
  • Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa - apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran. Risiko murni kadang – kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan (insurable risk ).
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
            Sumber risiko adalah sebagai berikut :
  • Risiko Sosial
Sumber pertama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. Contohnya: Dengan berkembangnya toko-toko swalayan, maka tokowan menghadapi risiko besarnya pencurian (shoplifting). Akan tetapi tidak semua pencuri itu adalah orang luar melainan juga penggelapan dan penyalahgunaan oleh pegawainya sendiri.
  • Risiko Fisik
Ada banyak risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Contohnya antara lain:
Kebakaran, kebakaran adalah penyebab utama cidera, kematian dan kerusakan harta.
Tanah longsor, telah umum menjadi sumber kerusakan harta. Semakin padatnya daerah kota maka semakin banyak rumah dibangun diatas tanah yang labil.
  • Risiko Ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi.contoh - contoh risiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi local, dan ketidakstabilan perusahaan individu, dan sebagainya.
            Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen risiko antara lain (Mok et al., 1996). Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah - masalah yang rumit.
  • Memudahkan estimasi biaya. 
  • Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang benar.
  • Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
  • Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
  • Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
  • Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
  • Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.



Referensi :